Di bawah pohon cemara,
Aku, usia lima tahun, tak paham apa-apa tentang dunia,
Lima buah kardus berisi impianku di bawah pohon cemara,
Dua orang yang ada sejak ku lahir disisiku,
"Selamat hari natal yang ke-lima dalam hidupmu!" Ujar keduanya

Di bawah pohon cemara,
Aku, usia sepuluh tahun, disinari cahaya dari retakan kaca pada jendelaku, Sepertinya aku tahu apa itu dunia,
Satu kotak kardus berisi ambisiku di bawah pohon cemara,
Kerlap kerlip ornamen mengiringi tawa kedua orang di sisiku yang semakin memudar, "Selamat hari natal yang kesepuluh dalam hidupmu!" Senyum mereka telah menua
dari lima tahun sebelumnya,
Namun kasih yang diberikan semakin membesar setiap tahunnya

Di bawah pohon cemara,
Aku, usia dua puluh tahun, berdebat dengan api mengenai siapa yang lebih membara, Aku mengenali dunia dengan sangat baik,
Tidak ada kotak kardus berisikan apapun di bawah pohon cemara,
Yang ada, dering telpon dari kedua orang terpenting dari hidupku mengisi malamku, Selamat hari natal yang ke dua puluh salam hidupmu!
Aku rindu suara keduanya yang walau terpisah jarak namun tetap hangat,

Selamat hari natal, untuk yang dikekelilingi dengan cinta,
Di bawah pohon cemara, aku harap kamu temukan kasih yang dicari